Archive for 2018

1. Tari Topeng Gethak
 Tari topeng gethak mengandung nilai filosofis perjuangan warga pemekasan saat berupaya memperjuangkan  kemerdekaan bangsa. Tari gethak mengandung makna mengumpulkan masa dimainkan oleh satu hingga tiga orang penari.

2. Tari Rondhing
Tari rondhing inin berasal dari kata "rot" artinya mundur, dan "kot-konding" artinya bertolak pinggang. jadi tari rondhing ini memang menggambarkan tarian sebuah pasukan bagaimana saat melakukan baris-berbaris. Tari rondhing ini terdiri dari 5 orang penari.

Kesenian Tari Khas Madura

Posted by : Unknown 0 Comments

1. Ondel-ondel

Ondel-ondel adalah 2 tokoh raksasa yangb tingginya 2,5 meter ini dulunya sering menghibur masyarakat betawi di segala kegiatan, mulai dari kenduri hingga acara-acara pemerintahan yang besar. Ondel-onde terbuat dari bambu dan menggenakan baju berwarna cerah, ondel-ondel memiliki 2 jenis wajah yaitu : wajah merah untuk ondel-ondel pria dan putih untuk ondel-ondel wanita.

2. Tari Topeng

 


Pada umumnya dibawakan oleh wanita, tarin topeng khas betawi memiliki perbedaan dengan daerah lainnya. Mulai dari jenis pakaian dengan paduan warnamerah dan hijau yang terang, penghias kepala yang lebar, hingga jenis topeng yangb digunakan.

3. Tajidor
Oekes khas betawi ini ternyata  warisan dari zaman Belanda dan Jepang. Menggunakan peralatan musik ala barat seperti terompet, trombone, hingga drum, pertunjukan ini sangat ditunggu-tunggu dalam acara besar di Betawi.

4. Lenong
Pertunjukan dari betawi ini membawakan cerita-cerita jenaka, dengan bahasa yang memancing gelak tawa para penontonnya. lenong ada 2 jenis, yaitu lenong denes dengan lenong cerita 1.001 malam, dan lenong preman dengan cerita sehari-hari di jakarta, pertunjukan ini bisa berlangsung selama 2 sampai 3 jam.

Kesenian Betawi Yang Mulai Jarang Terlihat

Posted by : Unknown 0 Comments
Beberapa kesenian yang ada dari provinsi banten :

1. Angklung Buhun

 
 
Angklung buhun merupakan alat musik tradisional khas kabupaten lebak, provinsi Banten. Dinamakan buhun karena kesenian ini lahir bersamaan dengan hadirnya masyarakat Baduy. Buhun berarti tua, kuno (baheula). Angklung buhun adalah angklungb tua yang memiliki nilai magis (kekuatan ghaib) dan sakral.

2. Debus

Debus adalah seni pertunjukan yang memperlihatkan permainan kekebalan tubuh terhadap pukulan, tusukan, dan tebasan benda tajam. Dalam pertunjukannya, debus banyak menampilkan atraksi kekebalan tubuh sesuai dengan keinginan pemainnya. Pada masa pemerintahan sultan ageng tirtayasa sekitar abad ke-17 (1651-1652), debus difokuskan sebagai alat untuk membangkitkan semangat para pejuang dalam melawan penjajahan.

3. Dogdog Lojor

 Dogdog merupakan alat musik yang terbuat dari batang kayu bulat, tengahnya diberi rongga, namun kedua ujung ruasnya mempunyai bulatan diameteryang berbeda (+ 12 - 15 cm) dengan panjang + 90 cm. Pada ujung bulatan yang bpaling besar ditutup dengan kulit kambing yang telah dikeringkan dan diikat dengan bambu melingkar yang dipaseuk/baji untuk menyetel suara atau bunyi.


 

Beberapa Kesenian Dar Provinsi Banten

Posted by : Unknown 0 Comments



Secara etimologis, sisinga berasal dari kata "singa" yaitu suatu bentuk usungan mirip badan singa. Mengapa harus bentuk singa ? konon kabarnya bahwa hewan singa melambangkan keoerkasaan, keberanian, dan kekuatan. Sisingaan adalah jenis kesenian Helaran tradisional atau senin pertunjukan rakyat yang dilakukan dengan aeak-arakan dalam bentuk helaran.

 Acara ini biasanya dilalukan untuk acara khususb seperti : Hiburan peresmian, nenyambut tamu, kegiatan HUT kemerdekaan RI dan kegiatan hari besar lainnya. Menurut catatan ahli seni, seni sisingaaan pertama kali muncul pada tahun 1957  di Desa Ciherang, sekitar 5 km ke arah selatan kota subang. Tokoh yang mempopulerkannya antara lain Ki Demang Ama Bintang, Ki Rumsi, Lurah Jamil Mama Narasoma, dan Ki Alhawi


Didalam seni sisingaan terdapat unsur-unsur seperti, seni tari, olah raga (pencak silat dan jaipongan), seni karawitan, seni sastra, dan seni Busana. Semua unsur tersebut berpadu dan bersinergi membentuk suatu tari dan lagu, dan biasanya ditambah gerakan akrobat yang membentukformasi seperti standen. Peralatan yang digunakan dalam setiap pertunjukan terdiri dari : usungan sisingaan, terompet, ketuk, kempul, goong dan kecek. Busana yang dikenakan pakaian adat seperti : celana kampret, ikat kepada, ikat pinggang, baju taqwa dan menggunakan sepatu kelinci dan penunggang sisingaannya biasanya anak sunat yang menggunakan pakaian sunat.

 Hingga sekarang, kesenian sisingaan telah berkembang pesat dan tercatat ada sekitar 165 group dengan jumlah bsenimannya 2.695 orang. Perkembangannya ternyata tidak saja di daerah subang tetapi telah berkembang di daerah Kabupaten Bandung dan Sumedang, Dan sisingan ini menjadi kesenian Khas tanah pasundan.

Kesenian Sisingaan (Singa Depok) Khas Tanah Pasundan

Posted by : Unknown 0 Comments


 Asal mula tari gandong ini berawal dari kisah kegebda zaman mataram. pada saat itu Desa Bangun pernah didatangi seorang prajurit mataram bernama Panji Asmoro. Dia datang dan menetap, untuk selanjutnya melakukan tapa brata. Tempat pertapaan sekaligus menjadi pemakaman panji Asmoro hingg sekarang masih ada di Dusun Parang Desa Bangun yang terkenal dengan nama Andong Puring.

Prajurit Mataram Panji Asmoro akhirnya menetap di desa Bangun dan berganti nama menjadi Panji Asmoro Bangun. Sejak itulah tari gandong mulai ada


Tari Gandong nerupakan kesenian asli kabupaten Trenggalek, Jawa Timur. Hingga saat ini kesenian tari gandong tetap terjaga kelestariannya di Desa Bangun, Kecamatan Munjungan. Tari Gandong terkenal sangat unik, selain para pemain terdiri dari kaum lelaki, pakaian yang dikenakan para pelaku kesenian serba hitam layaknya seorang warok ponorogo. Hanya saja tidak menggunakan udeng tetapi,tetap  menggunakan caping gunung khas adat desa.

Alat musiknya hanya terdiri dari gendang, gong, angklung dari bambu, dan kentongan serta lesung atau tempat menumbuk padi ala zaman dahulu. Salah satu pewaris tari Gandong, Sukir (66). Tari gandong mulsi berkembang pada tahun 1972.
Pada tahun 1985 juga pernah mendapat penghargaan dari Bupati Trenggalek berupa sertifikat. Kepada fakultasNews.co, Sabtu (17/3/2018).

Tari Gandong Asli Trenggalek

Posted by : Unknown 0 Comments
Tari piring merupakan tarian yang berasal dari adat khas suku minangkabau yang sudah dikenal diseluruh dunia.  Tari piring ini sudah ada sejak abat ke-12 Masehi, terlahir dari kebudayaan asli masyarakat Minangkabau di sumatera barat. Tarian ini dulunya merupakan tarian persembahan baginpara dewa yang telah mengkaruniakan hasil panen yang berlimpah selama setahun. Sebelum masuknya islam masyarakat Minangkabau mayoritas masih memeluk agama hindu, budha, dfan sebagian Animisme.

Masuknya islam ke tanah sumatera pada abad ke-14 secara tidak langsung ikut mempengaruhi perkembangan tari piring. Semenjak ajaran islam mulai dianut oleh mayoritas masyarakat, peruntukan tari piring pun berubah. Tari piring bukan lagi ditujukan sebagaib tari persembahan bagi para dewa, melainkan hanya sebagai tontonan bagi masyarakat. Tarian ini dipertunjukkan setiap kali ada acara hajatan sebagai hiburan semata.

Gerakan-gerakan dalam tari piring :
1. Gerak Pasambahan
2. Gerak Singanjuo lalai
3. Gerak mencangkul
4. Gerak Menyiang
5. Gerak Membuang
6. Gerak Menyemai.

Tari Piring Khas Minangkabau

Posted by : Unknown 0 Comments
Tari kecak biasanya disebut tari "Cak" atau tari (fire Dance) merupakan tari pertunjukan masal atau hiburan dan cenderung sebagai sendratari yaitu seni peran dari "Lakon Perwayangan" seperti rama sita dan tidak secara khusus digunakan dalam ritual agama hindu seperti pemujaan, odalan dan upacara lainnya.

Bentuk-bentuk "sakral" dalam tari kecak ini biasanya ditunjukkan dalam hal kerauhan atau masolah yaitu kekebalan secara gaib sehingga tidak terbakar oleh api.
Keunikan dari ntari kecak ini adalah tidak seperti tari bali lainnya menggunakan gamelan sebagai musik pengiring tetapi dalam pementasan tari kecak ini hanya memadukan seni suara-suara mulutb atau teriakan-teriakan seperti"Cak cak ke cak cak ke". Sehingga tariini disebut tari kecak.
 
Tari kecak ini bisa ditemukan di beberapa tempat diBali, tapi yang diuluwatu adalah yang paling menarik untuk ditonton karena atraksinya bersamaan dengan sunset atau matahari tenggelam.
Kecak diciptakan pada tahun 1930-an oleh wayan limbak yang bekerja sama dengan pelukis jerman walter spies berdasarkan tradisi sanghyang dan bagian-bagian kisah ramayana. Wayan limbak mempopulerkan tari ini saat berkeliling dunia bersama rombongan penari Bali-nya.

Selain kisah Ramayana, ada beberapa judul dan tema kecak yang sering dipentaskan seperti :
1. Kecak Subali dan Sugriwa, Diciptakan pada tahun 1967
2. Kecak Dewa Ruci, diciptakan pada tahun 1982
Keduanya diciptakan oleh/Hasil karya dari Bapak I Wayan Dibia.

Tari Kecak Bali

Posted by : Unknown 0 Comments

Barongsai adalah tarian tradisional dengan menggunakan sarung manyarupai singa. Barongsay memiliki sejarah ribuan tahun. Catatan pertama tentang tarian ini bisa ditelusuri pada masa Dinasti China sekitar abad ke tiga sebelum masehi.

Kesenian Barongsai mulai populer dizaman dinasti Selatan-Utara (Nan Bei) tahun 420-589 Masehi.Kala itupasukian dari raja Song Wen Di kewalahan menghadapi serangan pasukan gajah raja Fan Yang dari negri Lin Yi. Seorang panglima perang bernama Zong Que membuat tiruan boneka singa untuk mengusir pasukan raja Fan itu ternyata upaya itu sukses hingga akhirnya tarian barongsai melegenda.

Secara tradisional, orang china menggunakan sebagai simbol pembawa kesuksesan dan keberuntungan. Digunakan pada acara-acara perayaan seperti tahun baru imlek. Barongsai juga dipercaya dapat "membersihkan" suatu tempat dari hal-hal negatif. Dalam Feng Shui, barongsai memiliki beberapa beberapa arti yang dapat  membuat tempat anda menjadi lebih bagus lagi.

Barongsai sebagai Simbol Pembawa Kesuksesan dan Keberuntungan

Posted by : Unknown 0 Comments

Wayang berasal dati tehnik pertunjukan yang mengandalkan bayangan di layar. Wayang kulit merupakan salah satu kesenian tradisi yang tumbuh dan berkembang di masyarakat jawa. Lebih dari sekedar pertunjukan, Wayang kulit dahulu juga digunakan sebagai media untuk permenungan menuju roh spiritual para dewa.

Wayang kulit dimainkan langsung oleh narator yang disebut dalang. Dalang tidak dapat diperankan oleh sembarang orang. Selain harus lihai memainkan wayang, Sang dalang juga harus mengetahui berbagai cerita epos pewayangan, seperti Mahabarata dan Ramayana. Sambil memainkan wayang, sang dalang diiringi musik yang besumber dari alat musik gamelan. Di sela-sela suara gamelan, dilantunkan syair-syair bahasa jawa yang dinyanyikan oleh para sinden yang umumnya adalah perempuan.

Sebagai kesenian tradisi yang bernilai  magis, sesaji atau sesajen menjadi unsur wajib dalam setiap pertunjukan wayang. Sesajian berupa ayam kampung, kopi, nasi tumpeng, dan hasil bumi lainnya, serta tak lupa asap dari pembakaran dupa selalu ada disetiap pementasan wayang.

Wayang kulit merupakan kekayaan nusantara yang lahir dari budaya  asli masyarakat Indonesia yang mencintai kesenian. Cerita pewayangan selalu selalu mengajarkan budi pekerti yang luhur, saling mencintai dan menghormati, sambil terkadang diselipkan kritik sosial dan peran lucu lewat adegan goro-goro. Tidak salah jika UNESCO mengakuinya sebagai warisan kekayaan budaya yang bernilai ADILUHUNG.


Wayang Kulit, Kekayaan seni Nusantara Yang Bernilai Adhiluhung

Posted by : Unknown 0 Comments

Kucingan adalah salah satu seni pertunjukan khas ponorogo yang masih berhubungan dengan tari reog. Kucingan menceritakan seekor kucing yang diperankan oleh singo barong tanpa dadak merak sedang mengejar tikus yang diperankan oleh Bujang Ganong, karena telah menggangunya saat tidur.


Apabila pertunjukan reog begitu menakutkan penonton, berbeda lagi pada seni kucingan yang selalu menampilkan humor, komedi, dan kelucuan penari. Kesenian kucingan ini menyajikan atraksi akrobatik yang menggunakan 2 buah bambu dan tali tambang sebagai pendukungnya. Seorang pemain kucingan harus menguasai kemampuan akrobatik ini dibutuhkan waktu yang cukup lama .


Pertunjukan musik ini diiringi oleh lagu gamelan, Walaupun kucingan yang dalam pertunjukannya selalu menampilkan humor, komedi, dan kelucuan penari, sebelum pementasan kucingan dimulai biasanya para pemain kucingan melakukan sebuah ritual dengan memanfaatkan dupa dan kemenyan.

Kesenian Kucing-kucingan

Posted by : Unknown 0 Comments


Pada awalnya kesenian ini dkembangkan oleh komunitas santri. Gajah-gajahan memang diciptakan bukan sebagai kesenian ritual, namun adalah hanya sebagai kesenian untuk menghibur masyarakat. Selain itu juga memiliki fungsi merekatkan persaudaraan antar kalangan masyarakat santri.

Kesenian Gajah-gajahan yang dikembangkan kalangan santri saat itu di Ponorogo memang awal mulanya dilatar belakangi sebuah rebutan kuasa politik, lewat instrumen kebudayaan. Reog yang saat itu mendarah daging bagi masyarakat ponorogo memang menjadi sarana komunikasi yang efektif bagi rakyat.

Kemunculan Gajah-gajahan yang merupakan kesenian beridentitas Islami ini benar-benar mendapatkan tempat didaerah ini. Kesenian ini muncul sesudah tahun 1965. Kesenian yang khusus keberadaannya dari ponorogo semata ini tampil mengandalkan alat musik dari jedor, kendhang, dan kompang. Pada akhir tahun1960-an antara seniman reog dengan gajah-gajahan tidak bisa akur. Tidak diketahui mengapa ada persekutuan antara seniman gajah-gajahan dengan reog saat itu....






Pada saat pertunjukan dimulai, patung gajah diangkat oleh dua orang yang masuk kedalamnya dan dinaiki oleh seorang bocah kecil yang bumumnya perempuan, didandani seperti seorang jathil sambil diiringi oleh pemusik dibelakangnya. Pemusik membawa alat-alat musik berupa jedor, gendang, kentonganma atau alat-alat musik lainnya.

Asal mula kesenian Gajah-gajahan

Posted by : Unknown 0 Comments


Kesenian jaranan/kuda lumping asal mulanya diangkat dari dongeng masyarakat kediri, tepatnya pada masa kerajaan Ngurawan. Konon sang raja, Prabu Amisetyo memiliki anakyang sangat cantik rupawan bernama Dyah Ayu Songgolangit yang terkenal sejagar raya. Hingga banyak sekali raja-raja diluar sana yang ingin mempersuntingmya.

Dyah Ayu Songgolangit memiliki adik yang bernama Raden Tubagus Putut dan sedamg mengabdi di kerajaan Bantar Angin yang dipimpin oleh Prabu Klono Swandono, berkat kepiawainya dalam hal keprajuritan akhirnya Raden Tubagus diberi gelar Patih Pujangga Anom. Karena kecantikan Dewi Songgolangit terdengar sampai ke kerajaan Bentar, Prabu Klono Swandono mengutus Prabu Pujangga Anom melamarkan Dewi Songgolangit untuk dirinya.

Sebelum berangkat Pujonggo Anom memohon petunjuk kepada sang Dewata agar dirinya dirinya tidak diketahui oleh ayah dan kakaknya .. dan sampailah ia ke kerajaan Ngurawan... dan ternyata sudah banyak berdatangan para pelamar, diantaranya Prabu Singo Barong dari Lodyo didampingi sang patihnya Prabu Singo Kumbang.

  Dan pada akhirnya Dewi Songgolangit membuat sebuah sayembara... yang isinya bahwa yang boleh mempersunting dirinya yang dapat membuat tontonan yang belum pernah ada dibumi ini dan apabila digeelar akan meramaikan jagat raya.

Sampailah berita itu ke Prabu Klono Swandono... Kemudian ia meminta petunjuk dan didapatkannya sepotong bambu, lempengan besi, dan sebuah campuk yang diberi nama pecut samandiman... dan dari bambu itulah sebuah kuda kepang sebagai lambang sebuah titian... dan dari besi dibuat semacam tetabuhan.....

Singkat cerita Prabu Klomo Swandono beserta Patih Pujonggo Anom dan prajuritnya memenuhi persyaratan untukmempersunting Dewi Songgolangit, mereka berangkat dengan iring-iringan pertunjukan itu dan menjadi tontonan masyarakat kediri dan mulai saat itulah dinamai dengan JARANAN....

sejarah kesenian jaranan KEDIRI

Posted by : Unknown 0 Comments
     
      Jaranan Pegon berasal dari kata ‘pego’ atau tidak jelas, karena jenis Jaranan ini memang mengadopsi penampilan gerak dan kostum bersumber dari Wayang Orang, khususnya gaya Surakarta. Sungguhpun perkembangannya sudah tidak lagi seperti perkumpulan yang muncul pada awalnya 1960-an. Penampilan penari jaranannya selalu menggunakan kostum Bambangan (jenis satria) yang selalu tampil berdua.

      Musik Jaran Pegong tergolong lengkap, tidak seperti jenis Jaranan yang lain. Hal ini karena pengaruh yang kuat dari Wayang Wong. Munculnya Jaran Pegong ini, sebenarnya dikerenakan mulai surutnya minat masyarakat tarhadap Wayang Wong Panggung. Sehingga banyak anggota perkumpulan Wayang Orang yang turun ke masyarakat di kampung-kampung untuk mengamen.  Salah satu penampilan Jaran Pegong dapat diperhatikan sebagai berikut:
  • Judul Penyajian : Pemburu Celang
  • Nama organisasi : Kudo Pradonggo
  • Penata Tari : Gimun
  • Penata Musik : Nanang
  • Penata Rias & Busana : Suyono
Tarian ini menggambarkan 4 satria berkuda yang mendapat tugas untuk memberantas hama babi hutan (celang). Ketika dalam pertempuran antara 4 satria dan babi hutan, tiba-tiba muncul Singo Barong yang bermaksud membantu. Atas batuan dari Singa Barong tersebut, 4 satria dapat menangkap babi hutan yang liar dan ganas tersebut.
  • Judul Penyajian : Satria Putra Kencana
  • Nama organisasi : Turonggo Kencono Unmgu
  • Penata Tari : Ardi
  • Penata Musik : Ardi
  • Penata Rias & Busana : Sugeng Uripan

     
      Tarian ini menggambarkan 4 prajurit kerajaan yang sedang menunggang kuda dengan gagah berani,
Kepergiaan para prajurit tersebut adalah untuk membasmi pemberontak yang berupa seekor Naga
Rasaksa.
Sebelum 4 prajurit berkuda tersebut dapat menemui sang Naga (Singo Barong) di tengah jalan mereka di hadang oleh anah buah Singo Barong yang berupa Celeng. Dengan gagah berani, 4 prajurit tersebut dapat mengalahkan sang celeng, bahkan kemudian juga dapat menaklukan sang Naga, bahkan kemudian prajurid sang Naga juga dapat disajukan untuk membangun negara yang gemah ripah loh jinawi.

      masuknya tokoh-tokoh satwa berupa Babi dan Singa. Perlu diperhatikan, bahwa jenis Jaran Pegong sebenaranya berupa jenis Jaranan yang menari, yaitu lebih menonjolkan pola gerak seperti bentuk ‘kiprahan’. Jika ingin dikreasikan atau digarap, maka cerita yang ditampilkan dapat berupa bentuk pengembaraan satria yang sedang melamar putri di sebuah kerajaan, atau bentuk cerita kesejarahan. Tetapi tidak melibatkan tokoh-tokoh yang berasal dari tradisi ‘totemistik’.

Jaranan Pegon

Posted by : Unknown 1 Comment

 
   Sejarah munculnya Reog Ponorogo ini adalah mengenai pemberontakan Ki Ageng Kutu yang merupakan seorang abdi dari kerajaan pada masa Bhre Kertabumi, yang merupakan raja dari Majapahit yang terakhir dan berkuasa pada abaf ke-15. Ki Ageng Kutu marah melihat tingkah laku raja yang terpengaruh oleh teman yang berasal dari negara cina. Karena pengaruh kawannya yang sangat kuat tersebut sang Raja melalaikan tugas nya sebagai kepala negara sehingga kerajaan menjadi korup. Ki Ageng Kutu merasa bahwa kerajaan majapahit akan segara berakhir.

   Sadar bahwa pasukannya terlalu kecil untuk melawan pasukan kerajaan maka pesan politis Ki Ageng Kutu disampaikan melalui pertunjukan seni REOG, yang merupakan "sindiran" kepada Raja Bhre kertabumi dan kerajaannya. Pagelaran Reog menjadi cara Ki Ageng Kutu membangun perlawanan masyarakat local menggunakan kepopuleran Reog.
Ada beberapa penari/Tokoh dalam kesenian Reog ini :

1. Tari JHATILAN
   

    JHATILAN adalah kesenian yang mengisahkan perjuangan Raden Patah dibantu Sunan Kaijaga dalam melawan penjajahan Belanda. Sebagaimana yang kita ketahui, Sunan Kalijaga adalah sosok yang acap menggunakan budaya, tradisi dan kesenian sebagai sarana pendekatan kepada rakyat. maka cerita perjuangan dari Raden Patah itu digambarkan kedalam bentuk seni tari jathilan. Jathilan juga dikenal dengan nama kuda lumping, kuda kepang, ataupun jaran kepang. Aksesoris yang digunakan adalah menggenakan gelang tangam dam kaki, ikat pada lengan, kalung, menyengkelit keris, dan menggunakan mahkota yang acap disebut "Kupluk Panji".

2. BUJANG GANONG 
    Bujang Ganong adalah adik seperguruan dari Klonosewandono yang kemudian mereka bertemu kembali dan bersatu, mendirikan kerajaan Bantarangin. Klonosewandono sebagai raja dan Bujang ganong sebagai Patihnya. Secara fisik Bujang ganong digambarkan bertubuh kecil, bermuka buruk, berhidung besar mata bukat besar melotot, bergigi tonggos, dan berambut panjang gimbal.

   Bujang ganong adalah salah satu tokoh dalam seni reog. Sosok yang kocak sekaligus mempunyai keahlian lebih dalam seni bela diri. Bujang ganong menggambarkan aoaok seorang patih muda yang cekatan, cerdik, berkemauan keras, jenaka, dan sakti.

3. WAROK
    
       Warok adalah pasukan yang bersandar pada kebenaran dalam pertarungan anatara kebaikan dan kejahatan dalam cerita kesenian reog. Warok adalah sosok dengan stereotip: Memakai kolor, berpakaian hitam-hitam, memiliki nkesaktian dan gemblakan. Warok bukamlah orang yang takabur karena kekuatan yang dimilikinya. Warok adalah orang yang mempumyai tekat suci, siap memberikan tuntunan dan perlindungan tanpa pamrih.

sejarah kesenian reog ponorogo

Posted by : Unknown 0 Comments
Jaranan Thik Ponorogo Dikembangkan oleh Pelarian Majapahit?


 Alunan gamelannya berbeda dengan seni thek pada umumnya. Halus tidak begitu menghentak mirip kebo giro prosesi mempelai naik pelaminan. Tapi bukan kebo giro hanya saja mirip dan terasa sunggu sakral.Nada nya halus serasa menapaki anak tangga yang datar dan panjang. Seakan kebawa menapaki anak tangga dalam candi  yang panjang. Bahkan mirip gending yang biasa digunakan dalam pisowanan dalam keraton, Tapi bukan keraton yogyakarta ataupun surakarta.

    Penari celeng keluar dari lorong sempit berbatas pagar dibarat rumah, satu persatu penari celeng mereka menuju kalangan lingkaan yang dikerumuni penonton. Polah tingkahnya seperti celeng, Babi hutan pemangsa tanaman. Anyaman bambu mirip tepas  (kipas) bercat hitam bergambar celeng dikempitnya. suara klinting (lonceng kecil) yang ditempel pada anyaman bambu tersebut bergemelinting mengikuti kaki penari. Semakin lama tempo gamelan semakin cepat, dan  setelah menari celeng itu menepi. celeng dalam seni thek ini adalah melambangkan keserakahan, ketamakan, kesewenang-wenangan.


   Sedangkan suara letupan jederan menggelegar, seperti pengembala yang sedang mengembala ternaknya. Topeng besar berbentuk naga keluar dari lorong barat rumah. Mulutnya menjulur dan berkali kali ditutup dengan cepat seakan menelan mangsa yang lebih kecil.


   Suara prak... prak... sambil meloncat dan bergerak kesana kemari mengikuti tabuhan. Ada yang beda caplokan (topeng naga yang bisa membuka mulut) sepasang di antaranya berbentuk perpaduan antara naga dan harimau.



   Penari jaranan kepang keluar setelah penari caplokan. Jumlah penarinya 4, keluar satu persatu. Penari pertama lembut dan penari selanjutnya semakin kasar.














kesenian jaranan thek

Posted by : Unknown 0 Comments

- Copyright © Kesenian Hits - Blogger Templates - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -