Posted by : Unknown Minggu, 23 September 2018

     

      Jaranan Pegon berasal dari kata ‘pego’ atau tidak jelas, karena jenis Jaranan ini memang mengadopsi penampilan gerak dan kostum bersumber dari Wayang Orang, khususnya gaya Surakarta. Sungguhpun perkembangannya sudah tidak lagi seperti perkumpulan yang muncul pada awalnya 1960-an. Penampilan penari jaranannya selalu menggunakan kostum Bambangan (jenis satria) yang selalu tampil berdua.

      Musik Jaran Pegong tergolong lengkap, tidak seperti jenis Jaranan yang lain. Hal ini karena pengaruh yang kuat dari Wayang Wong. Munculnya Jaran Pegong ini, sebenarnya dikerenakan mulai surutnya minat masyarakat tarhadap Wayang Wong Panggung. Sehingga banyak anggota perkumpulan Wayang Orang yang turun ke masyarakat di kampung-kampung untuk mengamen.  Salah satu penampilan Jaran Pegong dapat diperhatikan sebagai berikut:
  • Judul Penyajian : Pemburu Celang
  • Nama organisasi : Kudo Pradonggo
  • Penata Tari : Gimun
  • Penata Musik : Nanang
  • Penata Rias & Busana : Suyono
Tarian ini menggambarkan 4 satria berkuda yang mendapat tugas untuk memberantas hama babi hutan (celang). Ketika dalam pertempuran antara 4 satria dan babi hutan, tiba-tiba muncul Singo Barong yang bermaksud membantu. Atas batuan dari Singa Barong tersebut, 4 satria dapat menangkap babi hutan yang liar dan ganas tersebut.
  • Judul Penyajian : Satria Putra Kencana
  • Nama organisasi : Turonggo Kencono Unmgu
  • Penata Tari : Ardi
  • Penata Musik : Ardi
  • Penata Rias & Busana : Sugeng Uripan

     
      Tarian ini menggambarkan 4 prajurit kerajaan yang sedang menunggang kuda dengan gagah berani,
Kepergiaan para prajurit tersebut adalah untuk membasmi pemberontak yang berupa seekor Naga
Rasaksa.
Sebelum 4 prajurit berkuda tersebut dapat menemui sang Naga (Singo Barong) di tengah jalan mereka di hadang oleh anah buah Singo Barong yang berupa Celeng. Dengan gagah berani, 4 prajurit tersebut dapat mengalahkan sang celeng, bahkan kemudian juga dapat menaklukan sang Naga, bahkan kemudian prajurid sang Naga juga dapat disajukan untuk membangun negara yang gemah ripah loh jinawi.

      masuknya tokoh-tokoh satwa berupa Babi dan Singa. Perlu diperhatikan, bahwa jenis Jaran Pegong sebenaranya berupa jenis Jaranan yang menari, yaitu lebih menonjolkan pola gerak seperti bentuk ‘kiprahan’. Jika ingin dikreasikan atau digarap, maka cerita yang ditampilkan dapat berupa bentuk pengembaraan satria yang sedang melamar putri di sebuah kerajaan, atau bentuk cerita kesejarahan. Tetapi tidak melibatkan tokoh-tokoh yang berasal dari tradisi ‘totemistik’.

{ 1 komentar... read them below or add one }

  1. Terimakasih atas informasinya kak. Apa ada kontak yang bisa dihubungi ya?

    BalasHapus

- Copyright © Kesenian Hits - Blogger Templates - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -