Posted by : Unknown
Minggu, 30 September 2018
Pada awalnya kesenian ini dkembangkan oleh komunitas santri. Gajah-gajahan memang diciptakan bukan sebagai kesenian ritual, namun adalah hanya sebagai kesenian untuk menghibur masyarakat. Selain itu juga memiliki fungsi merekatkan persaudaraan antar kalangan masyarakat santri.
Kesenian Gajah-gajahan yang dikembangkan kalangan santri saat itu di Ponorogo memang awal mulanya dilatar belakangi sebuah rebutan kuasa politik, lewat instrumen kebudayaan. Reog yang saat itu mendarah daging bagi masyarakat ponorogo memang menjadi sarana komunikasi yang efektif bagi rakyat.
Kemunculan Gajah-gajahan yang merupakan kesenian beridentitas Islami ini benar-benar mendapatkan tempat didaerah ini. Kesenian ini muncul sesudah tahun 1965. Kesenian yang khusus keberadaannya dari ponorogo semata ini tampil mengandalkan alat musik dari jedor, kendhang, dan kompang. Pada akhir tahun1960-an antara seniman reog dengan gajah-gajahan tidak bisa akur. Tidak diketahui mengapa ada persekutuan antara seniman gajah-gajahan dengan reog saat itu....
Pada saat pertunjukan dimulai, patung gajah diangkat oleh dua orang yang masuk kedalamnya dan dinaiki oleh seorang bocah kecil yang bumumnya perempuan, didandani seperti seorang jathil sambil diiringi oleh pemusik dibelakangnya. Pemusik membawa alat-alat musik berupa jedor, gendang, kentonganma atau alat-alat musik lainnya.