1. Tari Topeng Gethak
Tari topeng gethak mengandung nilai filosofis perjuangan warga pemekasan saat berupaya memperjuangkan kemerdekaan bangsa. Tari gethak mengandung makna mengumpulkan masa dimainkan oleh satu hingga tiga orang penari.
2. Tari Rondhing
Tari rondhing inin berasal dari kata "rot" artinya mundur, dan "kot-konding" artinya bertolak pinggang. jadi tari rondhing ini memang menggambarkan tarian sebuah pasukan bagaimana saat melakukan baris-berbaris. Tari rondhing ini terdiri dari 5 orang penari.
Tari topeng gethak mengandung nilai filosofis perjuangan warga pemekasan saat berupaya memperjuangkan kemerdekaan bangsa. Tari gethak mengandung makna mengumpulkan masa dimainkan oleh satu hingga tiga orang penari.
2. Tari Rondhing
Tari rondhing inin berasal dari kata "rot" artinya mundur, dan "kot-konding" artinya bertolak pinggang. jadi tari rondhing ini memang menggambarkan tarian sebuah pasukan bagaimana saat melakukan baris-berbaris. Tari rondhing ini terdiri dari 5 orang penari.
Kesenian Tari Khas Madura
1. Ondel-ondel
Ondel-ondel adalah 2 tokoh raksasa yangb tingginya 2,5 meter ini dulunya sering menghibur masyarakat betawi di segala kegiatan, mulai dari kenduri hingga acara-acara pemerintahan yang besar. Ondel-onde terbuat dari bambu dan menggenakan baju berwarna cerah, ondel-ondel memiliki 2 jenis wajah yaitu : wajah merah untuk ondel-ondel pria dan putih untuk ondel-ondel wanita.
2. Tari Topeng
Pada umumnya dibawakan oleh wanita, tarin topeng khas betawi memiliki perbedaan dengan daerah lainnya. Mulai dari jenis pakaian dengan paduan warnamerah dan hijau yang terang, penghias kepala yang lebar, hingga jenis topeng yangb digunakan.
3. Tajidor
Oekes khas betawi ini ternyata warisan dari zaman Belanda dan Jepang. Menggunakan peralatan musik ala barat seperti terompet, trombone, hingga drum, pertunjukan ini sangat ditunggu-tunggu dalam acara besar di Betawi.
4. Lenong
Pertunjukan dari betawi ini membawakan cerita-cerita jenaka, dengan bahasa yang memancing gelak tawa para penontonnya. lenong ada 2 jenis, yaitu lenong denes dengan lenong cerita 1.001 malam, dan lenong preman dengan cerita sehari-hari di jakarta, pertunjukan ini bisa berlangsung selama 2 sampai 3 jam.
Kesenian Betawi Yang Mulai Jarang Terlihat
Beberapa kesenian yang ada dari provinsi banten :
1. Angklung Buhun
Angklung buhun merupakan alat musik tradisional khas kabupaten lebak, provinsi Banten. Dinamakan buhun karena kesenian ini lahir bersamaan dengan hadirnya masyarakat Baduy. Buhun berarti tua, kuno (baheula). Angklung buhun adalah angklungb tua yang memiliki nilai magis (kekuatan ghaib) dan sakral.
2. Debus
Debus adalah seni pertunjukan yang memperlihatkan permainan kekebalan tubuh terhadap pukulan, tusukan, dan tebasan benda tajam. Dalam pertunjukannya, debus banyak menampilkan atraksi kekebalan tubuh sesuai dengan keinginan pemainnya. Pada masa pemerintahan sultan ageng tirtayasa sekitar abad ke-17 (1651-1652), debus difokuskan sebagai alat untuk membangkitkan semangat para pejuang dalam melawan penjajahan.
3. Dogdog Lojor
Dogdog merupakan alat musik yang terbuat dari batang kayu bulat, tengahnya diberi rongga, namun kedua ujung ruasnya mempunyai bulatan diameteryang berbeda (+ 12 - 15 cm) dengan panjang + 90 cm. Pada ujung bulatan yang bpaling besar ditutup dengan kulit kambing yang telah dikeringkan dan diikat dengan bambu melingkar yang dipaseuk/baji untuk menyetel suara atau bunyi.
1. Angklung Buhun
Angklung buhun merupakan alat musik tradisional khas kabupaten lebak, provinsi Banten. Dinamakan buhun karena kesenian ini lahir bersamaan dengan hadirnya masyarakat Baduy. Buhun berarti tua, kuno (baheula). Angklung buhun adalah angklungb tua yang memiliki nilai magis (kekuatan ghaib) dan sakral.
2. Debus
3. Dogdog Lojor
Dogdog merupakan alat musik yang terbuat dari batang kayu bulat, tengahnya diberi rongga, namun kedua ujung ruasnya mempunyai bulatan diameteryang berbeda (+ 12 - 15 cm) dengan panjang + 90 cm. Pada ujung bulatan yang bpaling besar ditutup dengan kulit kambing yang telah dikeringkan dan diikat dengan bambu melingkar yang dipaseuk/baji untuk menyetel suara atau bunyi.
Beberapa Kesenian Dar Provinsi Banten
Secara etimologis, sisinga berasal dari kata "singa" yaitu suatu bentuk usungan mirip badan singa. Mengapa harus bentuk singa ? konon kabarnya bahwa hewan singa melambangkan keoerkasaan, keberanian, dan kekuatan. Sisingaan adalah jenis kesenian Helaran tradisional atau senin pertunjukan rakyat yang dilakukan dengan aeak-arakan dalam bentuk helaran.
Acara ini biasanya dilalukan untuk acara khususb seperti : Hiburan peresmian, nenyambut tamu, kegiatan HUT kemerdekaan RI dan kegiatan hari besar lainnya. Menurut catatan ahli seni, seni sisingaaan pertama kali muncul pada tahun 1957 di Desa Ciherang, sekitar 5 km ke arah selatan kota subang. Tokoh yang mempopulerkannya antara lain Ki Demang Ama Bintang, Ki Rumsi, Lurah Jamil Mama Narasoma, dan Ki Alhawi
Didalam seni sisingaan terdapat unsur-unsur seperti, seni tari, olah raga (pencak silat dan jaipongan), seni karawitan, seni sastra, dan seni Busana. Semua unsur tersebut berpadu dan bersinergi membentuk suatu tari dan lagu, dan biasanya ditambah gerakan akrobat yang membentukformasi seperti standen. Peralatan yang digunakan dalam setiap pertunjukan terdiri dari : usungan sisingaan, terompet, ketuk, kempul, goong dan kecek. Busana yang dikenakan pakaian adat seperti : celana kampret, ikat kepada, ikat pinggang, baju taqwa dan menggunakan sepatu kelinci dan penunggang sisingaannya biasanya anak sunat yang menggunakan pakaian sunat.
Hingga sekarang, kesenian sisingaan telah berkembang pesat dan tercatat ada sekitar 165 group dengan jumlah bsenimannya 2.695 orang. Perkembangannya ternyata tidak saja di daerah subang tetapi telah berkembang di daerah Kabupaten Bandung dan Sumedang, Dan sisingan ini menjadi kesenian Khas tanah pasundan.
Kesenian Sisingaan (Singa Depok) Khas Tanah Pasundan
Asal mula tari gandong ini berawal dari kisah kegebda zaman mataram. pada saat itu Desa Bangun pernah didatangi seorang prajurit mataram bernama Panji Asmoro. Dia datang dan menetap, untuk selanjutnya melakukan tapa brata. Tempat pertapaan sekaligus menjadi pemakaman panji Asmoro hingg sekarang masih ada di Dusun Parang Desa Bangun yang terkenal dengan nama Andong Puring.
Prajurit Mataram Panji Asmoro akhirnya menetap di desa Bangun dan berganti nama menjadi Panji Asmoro Bangun. Sejak itulah tari gandong mulai ada
Tari Gandong nerupakan kesenian asli kabupaten Trenggalek, Jawa Timur. Hingga saat ini kesenian tari gandong tetap terjaga kelestariannya di Desa Bangun, Kecamatan Munjungan. Tari Gandong terkenal sangat unik, selain para pemain terdiri dari kaum lelaki, pakaian yang dikenakan para pelaku kesenian serba hitam layaknya seorang warok ponorogo. Hanya saja tidak menggunakan udeng tetapi,tetap menggunakan caping gunung khas adat desa.
Alat musiknya hanya terdiri dari gendang, gong, angklung dari bambu, dan kentongan serta lesung atau tempat menumbuk padi ala zaman dahulu. Salah satu pewaris tari Gandong, Sukir (66). Tari gandong mulsi berkembang pada tahun 1972.
Pada tahun 1985 juga pernah mendapat penghargaan dari Bupati Trenggalek berupa sertifikat. Kepada fakultasNews.co, Sabtu (17/3/2018).
Tari Gandong Asli Trenggalek
Tari piring merupakan tarian yang berasal dari adat khas suku minangkabau yang sudah dikenal diseluruh dunia. Tari piring ini sudah ada sejak abat ke-12 Masehi, terlahir dari kebudayaan asli masyarakat Minangkabau di sumatera barat. Tarian ini dulunya merupakan tarian persembahan baginpara dewa yang telah mengkaruniakan hasil panen yang berlimpah selama setahun. Sebelum masuknya islam masyarakat Minangkabau mayoritas masih memeluk agama hindu, budha, dfan sebagian Animisme.
Masuknya islam ke tanah sumatera pada abad ke-14 secara tidak langsung ikut mempengaruhi perkembangan tari piring. Semenjak ajaran islam mulai dianut oleh mayoritas masyarakat, peruntukan tari piring pun berubah. Tari piring bukan lagi ditujukan sebagaib tari persembahan bagi para dewa, melainkan hanya sebagai tontonan bagi masyarakat. Tarian ini dipertunjukkan setiap kali ada acara hajatan sebagai hiburan semata.
Gerakan-gerakan dalam tari piring :
1. Gerak Pasambahan
2. Gerak Singanjuo lalai
3. Gerak mencangkul
4. Gerak Menyiang
5. Gerak Membuang
6. Gerak Menyemai.
Masuknya islam ke tanah sumatera pada abad ke-14 secara tidak langsung ikut mempengaruhi perkembangan tari piring. Semenjak ajaran islam mulai dianut oleh mayoritas masyarakat, peruntukan tari piring pun berubah. Tari piring bukan lagi ditujukan sebagaib tari persembahan bagi para dewa, melainkan hanya sebagai tontonan bagi masyarakat. Tarian ini dipertunjukkan setiap kali ada acara hajatan sebagai hiburan semata.
1. Gerak Pasambahan
2. Gerak Singanjuo lalai
3. Gerak mencangkul
4. Gerak Menyiang
5. Gerak Membuang
6. Gerak Menyemai.
Tari Piring Khas Minangkabau
Tari kecak biasanya disebut tari "Cak" atau tari (fire Dance) merupakan tari pertunjukan masal atau hiburan dan cenderung sebagai sendratari yaitu seni peran dari "Lakon Perwayangan" seperti rama sita dan tidak secara khusus digunakan dalam ritual agama hindu seperti pemujaan, odalan dan upacara lainnya.
Bentuk-bentuk "sakral" dalam tari kecak ini biasanya ditunjukkan dalam hal kerauhan atau masolah yaitu kekebalan secara gaib sehingga tidak terbakar oleh api.
Keunikan dari ntari kecak ini adalah tidak seperti tari bali lainnya menggunakan gamelan sebagai musik pengiring tetapi dalam pementasan tari kecak ini hanya memadukan seni suara-suara mulutb atau teriakan-teriakan seperti"Cak cak ke cak cak ke". Sehingga tariini disebut tari kecak.
Tari kecak ini bisa ditemukan di beberapa tempat diBali, tapi yang diuluwatu adalah yang paling menarik untuk ditonton karena atraksinya bersamaan dengan sunset atau matahari tenggelam.
Kecak diciptakan pada tahun 1930-an oleh wayan limbak yang bekerja sama dengan pelukis jerman walter spies berdasarkan tradisi sanghyang dan bagian-bagian kisah ramayana. Wayan limbak mempopulerkan tari ini saat berkeliling dunia bersama rombongan penari Bali-nya.
Selain kisah Ramayana, ada beberapa judul dan tema kecak yang sering dipentaskan seperti :
1. Kecak Subali dan Sugriwa, Diciptakan pada tahun 1967
2. Kecak Dewa Ruci, diciptakan pada tahun 1982
Keduanya diciptakan oleh/Hasil karya dari Bapak I Wayan Dibia.
Bentuk-bentuk "sakral" dalam tari kecak ini biasanya ditunjukkan dalam hal kerauhan atau masolah yaitu kekebalan secara gaib sehingga tidak terbakar oleh api.
Keunikan dari ntari kecak ini adalah tidak seperti tari bali lainnya menggunakan gamelan sebagai musik pengiring tetapi dalam pementasan tari kecak ini hanya memadukan seni suara-suara mulutb atau teriakan-teriakan seperti"Cak cak ke cak cak ke". Sehingga tariini disebut tari kecak.
Kecak diciptakan pada tahun 1930-an oleh wayan limbak yang bekerja sama dengan pelukis jerman walter spies berdasarkan tradisi sanghyang dan bagian-bagian kisah ramayana. Wayan limbak mempopulerkan tari ini saat berkeliling dunia bersama rombongan penari Bali-nya.
Selain kisah Ramayana, ada beberapa judul dan tema kecak yang sering dipentaskan seperti :
1. Kecak Subali dan Sugriwa, Diciptakan pada tahun 1967
2. Kecak Dewa Ruci, diciptakan pada tahun 1982
Keduanya diciptakan oleh/Hasil karya dari Bapak I Wayan Dibia.